Sejak kepulangan istri saya kerumah orang tuanya untuk sementara waktu karena mabuk hamil, saya tinggal sendiri di rumah dengan segala tetek benget rumah tangga. Semua urusan rumah menjadi kerjaan saya, ditambah lagi kewajiban saya di asrama santri yang menuntut perhatian penuh.
Salah satu yang di tinggal istri (gak mungkin dibawa), sebuah kompor gas elpiji. Selama ini benda tersebut hanya nganggur dan hanya sebagai pajangan penghias dapur, coz selama istri saya pulang, saya makan bersama dengan adek-adek santri di dapur umum.